Saat Istriku Pergi, Aku Mengajak Selingkuhanku Tinggal di Rumah. Tak di Sangka, Tengah Malam Aku “Dikirimi Foto” yang Buat Aku Menyesal Tiada Akhir!



Namaku Adrian, tahun ini berusia 33 tahun. Aku adalah seorang eksekutif di sebuah perusahaan besar. Istriku juga adalah seorang wanita yang baik. Di luar ia adalah wanita yang kuat sekaligus ibu yang baik di rumah. Namun, menikah sudah hampir 6-7 tahun dan tidak ada perasaan yang menggebu terhadapnya seperti dulu lagi. Dengan mengandalkan posisiku di perusahaan, aku berhasil berkenalan dengan pegawai kantor bernama Dinda.

Sebenarnya, Dinda tidak secantik istriku dan tidak sepintar istriku juga. Postur tubuhnya juga tidak seindah istriku. Tapi, mengapa aku memilih dia? Itu karena umurnya baru 25 tahun dan 7 tahun lebih muda dari istriku. Awalnya aku selalu diam-diam jika ingin pergi bersama dia dan selama ini selalu tinggal di hotel bersamanya. Namun, semakin kesini aku semakin berani. Setiap istriku sedang dalam perjalanan bisnis, aku selalu membawanya pulang ke rumah.

Beberapa hari yang lalu, istriku menelepon dan berkata ia akan dalam perjalanan bisnis selama seminggu. Hal ini membuat aku bahagia dan tentunya di depan istri aku berkata kenapa tidak pulang pagian. Padahal dalam hatiku kenapa tidak pergi selama sebulan saja. Akhirnya, setelah istriku pergi, aku segera mengajak Dinda ke rumah. Dinda dengan senang hati datang ke rumah. Malam itu kami tidak keluar makan, tapi memesan makanan untuk dimakan di rumah. Dan Dinda juga tidur di tempat istriku bersamaku.

Dan saat aku dan Dinda sedang tidur pulas, tiba-tiba ponselku berdering. Ternyata istriku yang menelepon! Aku sangat tidak menyangka istriku akan menelepon malam itu dan sebelum diangkat, telponnya sudah tidak berdering lagi. Tak lama, istriku mengirim pesan dan isinya adalah foto-foto aku bersama Dinda. Ternyata selama ini istriku sudah tahu aku berselingkuh! Untuk mengumpulkan bukti, ia memasang cctv di kamar dan semuanya tertangkap di kamera. Istriku juga mengatakan ingin menceraikanku dan seluruh aset akan menjadi miliknya. Mendengar ini aku ketakutan, kalau tidak ada aset, aku harus bagaimana.

Aku pun langsung menelpon dia untuk minta maaf. Tapi, istriku dengan dingin berkata bahwa semuanya sudah selesai. Dengan emosi aku melempar ponsel ke dinding. Semua ini sudah terlambat! Aku tidak mampu berkata apa-apa lagi! Aku menyesal telah mengkhianati istriku!

Menikah adalah janji kita di hadapan Tuhan. Bahwa kita akan tetap bersama dalam suka maupun duka, dalam lapang maupun sempit, dalam sakit maupun sehat. Menikah adalah komitmen yang sudah diikat untuk sebaiknya tidak diingkari. Jadi, jika sampai ada yang berani berselingkuh, maka sama saja dengan tidak menepati janjinya di hadapan Tuhan.

Meski rumput tetangga terlihat lebih hijau, godaan memang sudah pasti ada. Tapi please, jangan sampai goyah… Tapi, apa iya pertahanan kita mudah goyah hanya karena godaan yang menawarkan kesenangan semu? Pikirkan baik-baik bahwa orang paling kuat adalah orang yang bisa menahan hawa nafsunya. Iman yang kuat adalah sebaik-baik kunci untuk bisa kebal dengan godaan yang ada.

Cinta itu tentang pengorbanan dan berjuang bersama. Bukan lupa saat sukses sudah digenggam. Maaf dan kesempatan kedua bisa saja didapat, tapi semua juga tahu bahwa gelas yang pecah sudah tak bisa lagi untuk diperbaiki kembali. Maka, hargailah pasanganmu sebelum penyesalan datang.

Sumber: healthdaily

Share :
close