ARP (16), gadis belia ditemukan tewas bunuh diri dalam kondisi leher terlilit tali tambang di pohon belakang rumahnya, Desa Wonorejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Senin (12/3/2018) malam.
Penyebab pelajar kelas 3 SMP (bukan siswi SMA seperti berita sebelumnya) gantung diri itu diduga lantaran korban kerap dimarahi oleh ibunya, Sumarti (43) gara-gara sering bermain ponsel.
Kasi Humas Polsek Wates Bripka Agung Sulistyono mengatakan, berdasar keterangan dari para saksi, saat itu korban sempat dimarahi oleh ibunya karena sering bermain ponsel sejak sekitar satu bulan yang lalu.
"Handphone milik korban akhirnya dijual oleh ibunya," ujarnya.
Karena ponselnya dijual ibunya, korban lantas menjual motor matic Suzuki Spin miliknya sekira dua pekan lalu.
Kemudian, sebagian uang dari penjualan motor dipakai korban untuk membeli dua ponsel.
Korban yang berusia 16 tahun ini marah, bahkan tidak bertegur sapa dengan ibunya.
"Korban mendiamkan ibunya," ungkap Agung.
Menurut Agung, korban pertama kali ditemukan oleh Sugiono (45) yang merupakan paman korban.
Saat itu, dia mencari daun ketela untuk makan ternak di sekitar lokasi kejadian, sekitar pukul 17.00 WIB.
"Pamannya memberitahu ke ibu dan kakek korban yang diteruskan melapor ke polisi," imbuhnya.
Pihak keluarga telah membuat surat pernyataan yang ditujukan ke Polsek Wates, meminta jenazah korban tidak diotopsi.
"Kejadian bunuh diri ini adalah musibah," tegasnya.
Namun, ARP si gadis belia korban gantung diri selama ini dikenal sebagai pekerja keras.
Korban pelajar kelas 3 SMP di Wates Kediri ini merupakan anak pertama dari empat bersaudara.
Arip tetangganya, mengenal korban sebagai sosok gadis yang rajin, pintar dan mandiri.
Dia tidak menyangka korban meninggal secara tidak lazim.
"Dia (korban) masih sekolah, nyambi bekerja di warung bakso Dusun Beji, Desa Wonorejo dekat rumahnya," ujarnya, kepada Surya.
Menurut dia, sebelum kejadian bunuh diri itu para tetangga sempat melihat korban pulang les, Minggu sore (11/3/2018).
Pihak keluarga sempat panik mencari keberadaan korban.
"Korban menghilang dari rumah dicari tapi tidak ketemu," ungkapnya.
Kata Arip, korban ditemukan tewas gantung diri di pohon Nangka yang berada di kebun sekitar 100 meter dari kediamannya oleh pamannya, Sugiono (45).
"Jenazah korban disemayamkan di rumah," imbuhnya.
Share :