Dana dari China untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tidak turun-turun, pekerjaan tersendat, Indonesia tampaknya ingin minta bantuan Jepang membantu penyelesaian proyek kereta api Jakarta-Bandung kembali.
Itulah kesan yang disampaikan lewat gambar ilustrator (penggambar) Onan Hiroshi, nama samaran, yang sempat viral sejak Kamis dan Jumat minggu lalu menuliskan Indonesia sebagai "Pengemis Kereta Berkecepatan Tinggi."
Akhirnya anak muda berusia 30 tahunan ini meminta maaf terbuka di akun twitternya Minggu siang (25/2/2018).
Akun FB dan Twitternya sempat ditutupnya kemarin pagi jam 8:17 waktu Jepang (6:17 WIB) dan sempat pamitan ke Tribunnews.com setelah wawancara pendek dengannya.
Berikut wawancara khusus Tribunnews.com dengan Onan Hiroshi pagi ini (25/2/2018) sebelum akun FB nya di delete jam 8:17 waktu Jepang (6:17 WIB) .
Kamu ini orang Jepang, separuh-separuh atau orang Thai atau orang apa?
Onan: Saya orang Jepang
Tinggal mu sebenarnya di mana? Di Thai, di Jepang atau di mana?
Onan: Saya kebanyakan tinggal di HongKong.
Saat ini ada di mana?
Onan: Saya ada di Kaohsiung Taiwan tetapi minggu depan (Senin ini 26/2/2018) saya akan berada di Okinawa Jepang.
Apakah sudah menikah?
Onan: Saya masih sendiri, belum menikah.
Apa kesukaan anda?
Onan: Saya suka menggambar dan saya suka minum bir santai.
Apakah anda akan ke Tokyo?
Onan: Saya tak punya rencana ke Tokyo sampai musim panas Jepang mendatang.
Bagaimana dengan rencana masa depanmu?
Onan: Saya tak tahu mengenai bagaimana masa depan saya nantinya.
Kemudian Onan pun menyampaikan pesan, "Halaman ini akan ditutup karena berbagai keadaan."
Setelah itu putus hubungan Tribunnews.com dengan nya hingga Senin pagi ini (26/2/2018).
Dari berbagai sumber Tribunnews.com di Jepang disebutkan Onan tidak dikenal sebagai komikus dan bukan pula mangaka, dia hanya penggambar biasa saja (ilustrator) dan ada yang menyebutnya sebagai Rasis yang berasal dari Okinawa.
Sore kemarin (25/2/2018) Onan menyampaikan terbuka permintaan maaf terbuka kepada Presiden Jokowi dan masyarakat Indonesia karena penyampaian yang dianggapnya "berlebihan" dalam mengritik Indonesia.
"Itu hal biasa sebagai orang Jepang dan dia tidak mau kesulitan saja di masa depan hidupnya, takut diusut sana-sini oleh pihak tertentu. Padahal kegiatannya itu sama sekali tak menghasilkan uang hanya hobi menggambar saja berakibat demikian besar mencederai hati orang Indonesia, jadi ya wajar kalau dia minta maaf biar tidak repot kehidupannya," ungkap sumber Tribunnews.com kemarin (25/2/2018).
Ada pula kemungkinan seorang senior seperti "oyabun" nya memintanya untuk minta maaf terbuka. Kalau tidak demikian, kehidupannya diusut pihak tertentu sampai ke "oyabun" nya akan sulit semua nantinya.
"Ketakutan itulah yang membuatnya minta maaf secara terbuka sore ini," lanjutnya.
Onan diperkirakan sumber Tribunnews.com sebagai bagian dari satu sindikat Jepang yang memang memiliki pikiran rasis dan kemungkinan dengan mudah dimanfaatkan berbagai pihak yang mau membayarnya untuk melakukan sesuatu.
Benar atau tidak semua informasi tersebut, Tribunnews.com masih menantikan lanjutan wawancara dengan Onan lebih lanjut.
\
Sumber: tribunnews.com
Share :