Wah ! Wali Kota Dipasung Warganya Karena Kecewa, Ternyata Ini yang Sebenarnya Terjadi


Sepatutnya seorang pejabat harus bisa mengemban amanahnya dengan baik.

Sebab bila tidak, akan timbul gejolak dari warganya bahkan hingga berujung gerakan yang tak diinginkan.

Seperti yang dilakukan oleh masyarakat di Kota San Buenaventura, sebuah kota kecil di Bolivia Utara.

Mereka bertindak diluar kontrol karena tak hanya kecewa dengan wali kotanya, tapi juga sistem peradilan di sana.

Wali Kota bernama Javier Delgado menjadi sasaran amarah warganya yang marah.

Javier dipasung oleh warganya di tengah lapangan dan fotonya pun menjadi viral di media sosial di Amerika Selatan.

Foto-foto itu pun menyebar luas di media sosial di Amerika Selatan sejak akhir Februari lalu.

Kekecewaan warga berawal saat Javier Delgado seharusnya meresmikan jembatan yang dibangun dengan dana negara dak kota pada 25 Februari 2018 lalu.

Namun, bukannya disambut meriah, Javier malah menangkapnya dan memasung kakinya di tengah lapang.

“Mereka bahkan tidak memberiku kesempatkan untuk tahu mengapa mereka langsung menghukum, tetapi aku tidak melawan karena menyadari hal itu beresiko perpecahan berlanjut,” kata Javier Delgado kepada situs La Razon, dikutip dari Intisari.

Ia menambahkan, akhirnya mereka memberi kesempatan dirinya untuk menjelaskan dan kemudian meminta maaf.

Usai mendengar penjelasan dari Javier, warga pun tersadar dan akhirnya melepaskannya dari pasungan itu.

Ternyata masyarakat melihat bahwa mereka telah dimanipulasi dan mendapat informasi yang salah.

Menurut Javier, lawan politiknya dan pebisnis setempat mencoba untuk merusak pekerjaan yang telah ia lakukan lebih dari dua tahun dalam melayani masyarakat.

Ia mengklaim orang-orang tersebut menguasai transportasi sungai dan perusahaan penebang kayu yang terpengaruh oleh beberapa kebijakannya.


Meskipun demikian, seorang penduduk asli San Buenaventura, Daniel Salvador, mengatakan kepada Radio Fides bahwa Javier Delgado dihukum karena tidak memenuhi janjinya kepada masyarakat setempat.

Javier dianggap telah berbohong kepada mereka dan tidak membuat mereka jadi prioritasnya ketika masyarakat ingin bertemu dengannya.

Yang lebih buruk lagi, kasus ini sebenarnya adalah yang ketiga kalinya dialami oleh wali kota Javier Delgado merasakan pengadilan masyarakat dalam masa 2,5 tahun pemerintahannya.

Pertama, ia ditempatkan di gudang selama beberapa bulan begitu mulai bertugas.

Yang kedua, para anggota kota praja menguasai kantornya dan memaksa ia pergi selama dua bulan penuh.

Khawatir akan keselamatannya, ia pergi ke sebuah kota tetangga, hingga sebuah komisi warga asli yang berwenang mengakhiri konflik tersebut.

“Aku adalah satu-satunya dari sedikit orang di seluruh negeri yang mengalami hukuman tradisional ini,” keluh Javier Delgado menutup pembicaraan.

Share :
close