Sering Tak Sadar, Inilah 4 Macam Durhaka yang Kerap Dilakukan oleh Para Istri Pada Suami

Viral Tujuh - Padahal Sering Dilakukan, Padahal Itu adalah Termasuk Durhaka pada Suami
Untuk mengetahui apakah itu durhaka atau bukan kita harus kembali pada apa yang telah dijelaskan pada al-quran, bahwa.... baca selanjutnya..

Mencari istri solihah adalah idaman semua muslim. Karena istri solihah adalah cerminan rumah tangga yang sakinah, mawaddahh wa rohmah, lantas bagaimana seorang istri bisa menjadi solihah, ataukah seorang istri pernah melakukan tidnakan yang secara tidak ia sengaja malah menjadikan ia durhaka, simak yuk ulasannya.

Ciri-ciri kedurhakaan se­orang istri kepada suaminya amat ba­nyak dan beragam bentuknya. Di antara­nya sebagai berikut: istri yang suka mencaci-maki suami, suka memarahi suami, suka mengangkat suara di depan suami, suka membuat suami jengkel, berwajah cemberut di depan suami, menolak ajakan suami untuk berhu­bung­an intim, membenci keluarga suami, tidak mensyukuri (mengingkari) kebaik­an dan pemberian suami, tidak mau mengurusi rumah tangga suami, membantah/ membangkang perintah suami, keluar rumah tanpa izin suami, selingkuh dengan bentuk apa pun, suka berkeluh kesah dan tidak puas dengan penghasil­an suami.

1. Tidak Mau Berterima Kasih

Menjadi istri shalihah adalah ibadah yang cukup banyak namun tergolong ibadah yang paling besar dalam men­jaring pahala ridha Allah SWT, sekaligus merupakan kewajiban yang paling besar yang harus dilakukan setelah kewajiban terhadap Allah SWT dan kepada Nabi SAW. Sebaliknya, ancaman serta peri­ngatan Nabi SAW terhadap istri yang dur­haka kepada suaminya sangat ba­nyak, di antaranya:

“Allah tidak akan melihat seorang istri yang tidak mau berterima kasih atas ke­baikan suaminya padahal ia selalu butuh kepada suaminya.” [HR An-Nasa’i dalam Al-Kubra (9135 & 9136), Al-Bazzar da­lam Al-Musnad (2349), Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (2771)]

“Telah diperlihatkan neraka kepada­ku, kulihat kebanyakan penghuninya adalah perempuan, mereka telah kufur (ingkar)!”

2. Mengingkari Kebaikan Suami

Ada yang bertanya, “Apakah mereka kufur (ingkar) kepada Allah?”
Rasulullah SAW menjawab, “Tidak, mereka mengingkari (kebaikan) suami. Sekiranya kalian senantiasa berbuat baik kepada salah seorang dari mereka sepanjang hidupnya, lalu ia melihat sesuatu yang tidak berkenan, ia (istri durhaka itu) pasti berkata, ‘Saya sama sekali tidak pernah melihat kebaikan pada dirimu’.”
[HR Al-Bukhari dalam Shahih-nya (29), dan Muslim dalam Shahih-nya (907)].
“Aku mendatangi Rasulullah SAW untuk suatu keperluan.

Beliau bertanya, “Siapakah ini? Apakah sudah bersuami?”

“Sudah,” jawabku.

“Bagaimana hubunganmu dengan­nya?’ tanya Rasulullah SAW.

“Aku selalu mentaatinya sebatas kemampuanku.”

Rasulullah SAW bersabda, ‘Perhati­kanlah selalu bagaimana hubunganmu de­nganya, sebab suamimu adalah sur­gamu, dan nerakamu’.” [HR An-Nasa’i dalam Al-Kubra (8963), Ahmad dalam Al-Musnad (4/341/no. 19025), dan lainnya]
“Sekiranya aku memerintahkan se­seorang untuk sujud kepada lainnya, nis­caya akan kuperintahkan seorang istri sujud kepada suaminya.” [HR At-Tirmidzi dalam As-Sunan (1159), dan lainnya].

“Ada dua orang yang shalatnya tidak melampaui kepalanya: budak yang lari dari majikannya sampai ia kembali, dan perempuan yang durhaka kepada sua­mi­nya sampai ia mau rujuk (taubat).” [HR Ath-Thabarani dalam Ash-Shaghir (478), dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (7330)].

3. Marah Kepada Suami

“Ada tiga orang yang shalatnya tidak melampaui telinganya: hamba yang lari sampai ia mau kembali, perempuan yang bermalam sedang suaminya ma­rah kepadanya, dan seorang pemimpin kaum sedang mereka benci kepadanya.” [HR At-Tirmidzi (360)].

4. Enggan diajak Melakukan Hubungan Suami Istri

“Jika seorang suami mengajak istri­nya ke tempat tidur lalu sang istri eng­gan, dan suami bermalam dalam keada­an marah kepadanya, para malaikat akan melaknat sang istri sampai pagi.” [HR Al-Bukhari kitab Bad’ al-Khalq (3237), dan Muslim kitab An-Nikah (1436)].




“Demi (Allah) Yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, seorang istri tak akan memenuhi hak Rabb-nya sampai ia mau memenuhi hak suaminya. Walaupun sua­minya meminta dirinya (untuk ber­jima’) sedang ia berada dalam sekedup, ia (istri) tak boleh menghalanginya.”
[HR Ibnu Majah dalam kitab An-Nikah (1853)].

Jika kamu saat ini menjadi istri, maka perhatikanlah sikapmu pada suami ya sob, jika kamu belum menjadi istri, kamu harus siap-siap menjadi istri solihah.

Share :
close