Viral Tujuh - Sahabat dakwah, Jodoh, Rezeki dan Mati itu sudah diatur oleh Allah, Akan tetapi Banyak yang mengeluh masalah rezeki namun tahukah anda bahwa dengan membaca 4 potongan surat Al-Quran ini dapat memperlancar rezeki anda.. simak penjelasan berikut…
Alquran merupakan kitab berisi firman Allah SWT yang menjadi pedoman hidup bagi kaum mukmin. Allah SWT menurunkannya kepada Nabi Muhammad SAW secara bertahap dan isinya meliputi seluruh aspek kehidupan.
Di dalamnya terdapat ayat-ayat yang menyimpan rahasia-rahasia hidup yang seharusnya dipelajari dan diamalkan oleh manusia. Setiap ayat memiliki keutamaan masing-masing dari berbagai segi. Tidak hanya dijadikan sebagai pedoman untuk menuntun dalam menjalani kehidupan.
Ternyata beberapa ayat-ayat di dalam Al-Qur’an juga memiliki keutamaan untuk mengundang rezeki. Ayat-ayat berikut ini menghindarkan diri dari kafakiran bagi yang membaca dan mengamalkan. Berikut lima ayat pengundang kekayaan yang bisa diamalkan untuk mendatangkan rezeki.
Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d:11
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗوَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
Ayat pertama yang bisa mengundang kekayaan terdapat dalam Surat Ar-Ra’d ayat 11. “Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.
Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (Q.S. Ar-Ra’d:11)
Tafsir Surat Ar-Ra’d ayat 11 ini sebagai berikut :
Rezeki memang merupakan takdir dari Allah SWT. Namun, manusia sebenarnya harus berusaha untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Karena Allah tidak akan mengubah keadaan mereka, selama mereka tidak mengubah sebab-sebab kemunduran mereka.
Ada juga yang menafsirkan, bahwa Allah SWT tidak akan mencabut nikmat yang diberikan-Nya, sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri seperti dari iman kepada kekafiran, dari taat kepada maksiat dan syukur kepada kufur. Demikian pula apabila hamba mengubah keadaan diri mereka dari maksiat kepada taat maka Allah akan mengubah keadaannya dari sengsara menjadi kebahagiaan.
Dengan mengubah diri menjadi yang lebih baik tersebutlah maka Allah SWT akan mendatangkan rezeki yang tidak disangka-sangka dari mana asalnya. Terlebih lagi jika orang tersebut mengubah dirinya dari yang kufur menjadi taat maka itu menjadi pondasi yang kuat untuk meraih rezeki.
Dengan adanya niat serta usaha untuk mengubah diri, maka Allah akan memudahkan dalam perjalanan menuju perubahan yang lebih baik.
Al-Qur’an Surat Al-Baqarah:216
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci.
Tetapi boleh Jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh Jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui. ” (Q.S. Al-Baqarah:216)
Banyak orang akan merasa kecewa jika mendapatkan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Padahal sebenarnya Allah SWT yang mengetahui segala sesuatu yang baik dan buruk bagi umatnya. Maka dari itu, berprasangka baiklah kepada Allah yang Maha Mengetahui.
Berdasarkan surat Al-Baqarah ayat 216 di atas, ditafsirkan bahwa manusia tidak boleh membenci sesuatu hal. Karena bisa jadi Allah sedang memberikan jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapi.
Jika kita mengamalkan ayat ini dalam berusaha, insyaallah kita tidak mudah putus asa dan selalu berbaik sangka kepada Allah SWT. Segala hasil yang kita dapatkan akan disyukuri dengan sepenuh hati sembari bersabar dan berharap yang terbaik pasti datang dari Allah SWT.
Al-Qur’an Surat Al-Baqarah: 286
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَاتَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَاوَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat pahala (dari kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat siksa (dari kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan.
Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau membebani Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Ma’afkanlah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”
penjelasan dari ayat di atas bahwa Allah tidak akan memberikan beban kepada seseorang kecuali sesuai dengan kemampuan orang tersebut. Maka dari itu, selalu berfikir positif dalam menghadapi masalah, yakinkan diri bahwa bisa menghadapi semuanya. Jangan pernah menyerah dan teruslah berusaha untuk mendapatkan kekayaan.
Dengan mengamalkan ayat di atas, maka seseorang yang berusaha dengan sungguh-sungguh dan selalu berfikir positif akan kemampuannya mencari jalan keluar dari sebuah masalah maka akan membuatnya bersemangat dalam menjalani hidup. Dengan semangat ini, maka segala macam urusan dan beban akan terasa lebih ringan dan mudah untuk dilalui.
Al-Qur’an Surat Al-Insyirah: 5 – 6
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“5. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. 6. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan“.
Tafsir surat Al-Insyirah ayat 5-6 :
Kedua ayat ini berisikan kabar gembira untuk Nabi Muhammad SAW yakni setiap kali mengalami kesulitan, maka Beliau akan memperoleh kemudahan setelahnya.
Seberapapun kesusahan yang dialami, maka setelahnya Beliay akan merasakan kemudahan.
Oleh sebab itu, sebelum Beliau merasakan kesulitan dan penderitaan dari orang-orang kafir, selanjutnya Beliau akan mendapatkan kemudahan dengan diberikan oleh Allah kemenangan atas mereka.
Ketika kaum mukmin mengamalkan kedua ayat di atas, maka ia akan yakin bahwa Allah menciptakan sesuatu dengan berpasang-pasangan. Termasuk di dalamnya kesulitan yang berpasangan dengan kemudahan.
Ketika orang mengalami kesusahan kemudian bermohon kepada Allah dan menghadapinya dengan sabar, maka Allah akan mendatangkan kepadanya kemudahan.
Al-Qur’an Surat Ath-Thalaq: 2-3
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (۳) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
” 2. Maka apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujuklah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah.
Demikianlah pengajaran itu diberikan bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. 3. Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.
Dan barang siapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.”
Dalam ayat ke 2 surat Ath-Thalaq Allah SWT akan membukakan jalan keluar bagi orang-orang yang bertakwa. Tafsir ayat ini adalah sebagai berikut :
Maka orang mukmin yang selalu bertakwa kepada Allah serta mengutamakan untuk memperoleh keridhaan dari Allah dalam setiap keadaanya, maka Allah Ta’ala akan membalasnya di dunia dan akhirat. Salah satu balasan dari Allah adalah dengan memberikan jalan keluat dari setiap kesulitan dan kesempitan yang sedang alami.
Alquran merupakan kitab berisi firman Allah SWT yang menjadi pedoman hidup bagi kaum mukmin. Allah SWT menurunkannya kepada Nabi Muhammad SAW secara bertahap dan isinya meliputi seluruh aspek kehidupan.
Di dalamnya terdapat ayat-ayat yang menyimpan rahasia-rahasia hidup yang seharusnya dipelajari dan diamalkan oleh manusia. Setiap ayat memiliki keutamaan masing-masing dari berbagai segi. Tidak hanya dijadikan sebagai pedoman untuk menuntun dalam menjalani kehidupan.
Ternyata beberapa ayat-ayat di dalam Al-Qur’an juga memiliki keutamaan untuk mengundang rezeki. Ayat-ayat berikut ini menghindarkan diri dari kafakiran bagi yang membaca dan mengamalkan. Berikut lima ayat pengundang kekayaan yang bisa diamalkan untuk mendatangkan rezeki.
Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d:11
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗوَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
Ayat pertama yang bisa mengundang kekayaan terdapat dalam Surat Ar-Ra’d ayat 11. “Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.
Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (Q.S. Ar-Ra’d:11)
Tafsir Surat Ar-Ra’d ayat 11 ini sebagai berikut :
Rezeki memang merupakan takdir dari Allah SWT. Namun, manusia sebenarnya harus berusaha untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Karena Allah tidak akan mengubah keadaan mereka, selama mereka tidak mengubah sebab-sebab kemunduran mereka.
Ada juga yang menafsirkan, bahwa Allah SWT tidak akan mencabut nikmat yang diberikan-Nya, sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri seperti dari iman kepada kekafiran, dari taat kepada maksiat dan syukur kepada kufur. Demikian pula apabila hamba mengubah keadaan diri mereka dari maksiat kepada taat maka Allah akan mengubah keadaannya dari sengsara menjadi kebahagiaan.
Dengan mengubah diri menjadi yang lebih baik tersebutlah maka Allah SWT akan mendatangkan rezeki yang tidak disangka-sangka dari mana asalnya. Terlebih lagi jika orang tersebut mengubah dirinya dari yang kufur menjadi taat maka itu menjadi pondasi yang kuat untuk meraih rezeki.
Dengan adanya niat serta usaha untuk mengubah diri, maka Allah akan memudahkan dalam perjalanan menuju perubahan yang lebih baik.
Al-Qur’an Surat Al-Baqarah:216
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci.
Tetapi boleh Jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh Jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui. ” (Q.S. Al-Baqarah:216)
Banyak orang akan merasa kecewa jika mendapatkan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Padahal sebenarnya Allah SWT yang mengetahui segala sesuatu yang baik dan buruk bagi umatnya. Maka dari itu, berprasangka baiklah kepada Allah yang Maha Mengetahui.
Berdasarkan surat Al-Baqarah ayat 216 di atas, ditafsirkan bahwa manusia tidak boleh membenci sesuatu hal. Karena bisa jadi Allah sedang memberikan jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapi.
Jika kita mengamalkan ayat ini dalam berusaha, insyaallah kita tidak mudah putus asa dan selalu berbaik sangka kepada Allah SWT. Segala hasil yang kita dapatkan akan disyukuri dengan sepenuh hati sembari bersabar dan berharap yang terbaik pasti datang dari Allah SWT.
Al-Qur’an Surat Al-Baqarah: 286
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَاتَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَاوَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat pahala (dari kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat siksa (dari kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan.
Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau membebani Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Ma’afkanlah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”
penjelasan dari ayat di atas bahwa Allah tidak akan memberikan beban kepada seseorang kecuali sesuai dengan kemampuan orang tersebut. Maka dari itu, selalu berfikir positif dalam menghadapi masalah, yakinkan diri bahwa bisa menghadapi semuanya. Jangan pernah menyerah dan teruslah berusaha untuk mendapatkan kekayaan.
Dengan mengamalkan ayat di atas, maka seseorang yang berusaha dengan sungguh-sungguh dan selalu berfikir positif akan kemampuannya mencari jalan keluar dari sebuah masalah maka akan membuatnya bersemangat dalam menjalani hidup. Dengan semangat ini, maka segala macam urusan dan beban akan terasa lebih ringan dan mudah untuk dilalui.
Al-Qur’an Surat Al-Insyirah: 5 – 6
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“5. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. 6. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan“.
Tafsir surat Al-Insyirah ayat 5-6 :
Kedua ayat ini berisikan kabar gembira untuk Nabi Muhammad SAW yakni setiap kali mengalami kesulitan, maka Beliau akan memperoleh kemudahan setelahnya.
Seberapapun kesusahan yang dialami, maka setelahnya Beliay akan merasakan kemudahan.
Oleh sebab itu, sebelum Beliau merasakan kesulitan dan penderitaan dari orang-orang kafir, selanjutnya Beliau akan mendapatkan kemudahan dengan diberikan oleh Allah kemenangan atas mereka.
Ketika kaum mukmin mengamalkan kedua ayat di atas, maka ia akan yakin bahwa Allah menciptakan sesuatu dengan berpasang-pasangan. Termasuk di dalamnya kesulitan yang berpasangan dengan kemudahan.
Ketika orang mengalami kesusahan kemudian bermohon kepada Allah dan menghadapinya dengan sabar, maka Allah akan mendatangkan kepadanya kemudahan.
Al-Qur’an Surat Ath-Thalaq: 2-3
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (۳) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
” 2. Maka apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujuklah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah.
Demikianlah pengajaran itu diberikan bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. 3. Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.
Dan barang siapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.”
Dalam ayat ke 2 surat Ath-Thalaq Allah SWT akan membukakan jalan keluar bagi orang-orang yang bertakwa. Tafsir ayat ini adalah sebagai berikut :
Maka orang mukmin yang selalu bertakwa kepada Allah serta mengutamakan untuk memperoleh keridhaan dari Allah dalam setiap keadaanya, maka Allah Ta’ala akan membalasnya di dunia dan akhirat. Salah satu balasan dari Allah adalah dengan memberikan jalan keluat dari setiap kesulitan dan kesempitan yang sedang alami.
Sebagaimana orang yang bertakwa kepada Allah akan dibukakan jalan keluar baginya. Hal sebaliknya juga akan terjadi, jika orang tersebut tidak bertakwa kepada Allah, maka ia akan terjatuh dalam kesempitan, beban dan belenggu yang akan sulit keluar dan lolos darinya.
Sedangkan dalam ayat ke 3 dari surat Ath-Thalaq, Allah SWT akan mencukupkan keperluannya dan memberikan rezeki yang tidak disangka-sangka datangnya kepada mereka yang bertawakal kepada-Nya.
Kedua ayat tersebut memiliki perintah dari Allah yaitu agar manusia bertakwa dan bertawakal. Dengan mengamalkan perintah ini, maka InsyaAllah tidak akan membuat manusia takut kehabisan harta dan tidak takut lai menghadapi kesulitan.
Sahabat dakwah, Amalkanlah apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dalam ayat tersebut, agar Allah mencukupkan rezeki serta membukakan jalan keluar dari setiap kesulitan dan masalah yang sedang dihadapi. Semoga kita menjadi hamba-Nya yang beriman dan bertakwa. Semoga bermanfaat
Share :