Saat Nyepi, PHDI Minta Internet Diusulkan Diputus, Begini Alasannya


DENPASAR  – Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali sudah meminta kepada Kementrian Informasi dan Komunikasi (kominfo) untuk memutus layanan internet saat Hari raya Nyepi.

Hal ini untuk mengantisipasi agar momen Nyepi tidak dipakai untuk selfie-selfie.

Ketua PHDI Provinsi Bali yang juga menjabat Rektor IHDN Denpasar, Prof I Gusti Ngurah Sudiana mengatakan sudah mengantisipasi kebiasaan selfie saat Hari Raya Nyepi Saka 1940 pada Sabtu (17/3).

Berdasarkan hasil rapat PHDI berkaitan dengan fenomena ini, pihaknya telah melakukan beberapa langkah.

Langkah pertama, PHDI telah meminta kepada Kementrian Informasi dan Komunikasi supaya dalam pelaksanaan Nyepi layanan internet untuk daerah Bali dihentikan selama pelaksanaan Catur Brata penyepian berlangsung.

"Oleh karena itu, mereka yang selfie dan mengunggah ke media sosial kan otomatis tidak bisa," kata Sudiana, Minggu (4/3).

Langkah kedua, sejak pelaksanaan Nyepi sebelumnya, pihaknya telah menghimbau supaya tidak ada lagi warga yang tinggal di Bali selama Nyepi berlangsung berfoto di jalan.

Selain itu, bagi mereka yang akan menerima tamu di hotel dihimbau untuk tidak menggunakan televisi atau hiburan lainnya.

"Bahkan ada juga film internasional yang mau suting saat Nyepi saya tidak kasih. Biar dah dia marah-marah pokoknya tetap tidak saya kasih," imbuhnya.

Sementaras itu, ada yang unik dalam Hari Raya Nyepi tahun 2018 ini, karena berbarengan dengan Hari Raya Saraswati yaitu Saniscara Kliwon Watugunung.

Oleh karena itu, melalui keputusan Pesamuhan Sabha Pandita Parisadha Hindu Dharma Indonesia dengan nomor: 07/KEP/SP/PHDI/XII/2017 dikeluarkanlah pedoman pelaksanaan Hari Suci Nyepi dan Hari Suci Saraswati.

Berdasarkan surat keputusan tersebut, pelaksanaan Hari Suci Nyepi dilakukan Catur Brata Penyepian yaitu amati karya, amati gni, amati lelungan, dan amati lelanguan.

Upacara Hari Suci Saraswati tetap dilaksanakan dengan upacara unsur karya, unsur gni, unsur lelungan, dan unsur lelanguan.

Oleh karena itu perayaan Saraswati dan upakara-yadnya dilakukan patut sudah selesai pada pukul 06.00 waktu setempat pada hari Sabtu, 17 Maret 2018.

Dalam pelaksanaan Puja Saraswati dan upacara Tawur Sasih Kesanga sehari sebelum Nyepi, setiap desa atau panitia wajib melibatkan para pandita atau sadhaka di wilayah provinsi, kabupaten, kecamatan, atau desa bersangkutan secara proporsional.

Pelaksanaan Catur Brata Penyepian dimulai tanggal 17 Maret 2018 pukul 06.00 waktu setempat hingga 18 Maret 2018 pukul 06.00 Wita waktu setempat.

Siapkan Pakan Ternak Lebih Awal

Dalam pelaksanaan Nyepi ini Ketua PHDI Provinsi Bali I Gusti Ngurah Sudiana menyatakan secara tegas supaya tidak ada istilah ngembak saat penyepian masih berlangsung dengan alasan apapun.

"Tidak boleh seperti itu. Kita sudah tekankan kepada seluruh prajuru adat baik dalam rapat maupun lewat surat edaran. Kalau mau ngasih makan ternak kasih paginya sebelum Nyepi. Tidak apa ternak dikasih makan banyak paginya. Besoknya pas Ngembak Geni baru bisa memberi makan ternak lagi," kata Sudiana.

Ia juga menambahkan prajuru adat harus tegas dalam pelaksanaan Nyepi ini, jangan sampai memberikan contoh yang tidak baik kepada umat lain.

"Jangan sampai begitu. Orang lain kita ketatkan tapi kita sendiri tidak mau mengerti," tutupnya.

Share :
close