Jika selama ini banyak yang bertanya, siapa sebenarnya wanita yang ada dalam gambar di uang kertas Rp 5000, kini tak perlu penasaran lagi. Wanita tersebut adalah gadis cantik berumur 17 tahun yang bernama Natasha Annestessya atau akrab disapa Ceci.
Pada uang kertas Rp 5000 itu, ada sosok perempuan pengrajin tenun Pandai Sikek. Dialah Ceci yang saat itu masih berusia 17 tahun dan kini tinggal di Amerika. Seperti dilansir Brilio, terungkap bahwa Ceci adalah gadis yang berhasil menyingkirkan seratus kontestan lain untuk jadi model penenun Pandai Sikek di uang kertas Rp 5000 itu.
Saat mengikuti kontes yang diadakan Perusahaan Umum Percetakan Uang RI (PERURI), Ceci masih berusia 17 tahun dan merupakan mahasiswi semester tiga Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI). Dikenal sebagai perempuan yang cerdas dan berbakat, Ceci kini sudah berkeluarga dan tinggal di California, Amerika Serikat.
Kini, Ceci sudah berusia 33 tahun. Dalam sebuah wawancara media dua tahun silam dengan ibu Ceci, Anna Tuturaima, terungkap bahwa selama kontes model uang kertas itu, Ceci juga banyak ditanya-tanya. Anna yang merupakan pensiunan pemandu wisata anjungan Sumatera Barat di TMII itu banyak bercerita soal anak sulungnya yang kini ada di negeri orang.
"Dulu ibu paling bayar Rp 400 ribu untuk bayar uang kuliahnya, sisanya dia yang nanggung. Ceci nggak pernah nyusahin saya, dia tahu saya cuma pegawai negeri kecil. Ceci sudah nikah pas usia 25 tahun dengan David, pria keturunan Amerika. Dia nggak bisa kembali ke Indonesia karena penyakitnya yang nggak memperbolehkan naik pesawat lebih dari 5 jam," kisah Anna.
Ceci dikabarkan terkena penyakit dimana volume otaknya lebih besar dari normal. Mungkin itulah sebabnya dia menjadi anak yang jenius, namun kelemahannya, otak tersebut tidak mampu menahan tekanan ketinggian dalam waktu lama. Ketika menaiki pesawat, ia bisa mengalami pendarahan atau radang otak yang akan membahayakan dirinya sendiri.
sumber http://www.slidegossip.com/2015/06/kisah-gadis-cantik-model-uang-kertas-rp-5000-yang-kini-tak-bisa-lagi-ke-indonesia.html
Share :