Dibalik Nikmatnya Olahan “Ceker Ayam” Ternyata Ada “Bahaya Mengerikan” yang Mengintai Kesehatan Anda! Waspada Sebelum Anda Terlambat!



Tak semua orang suka makan ceker ayam. Faktanya, kaki ayam ini bergizi tinggi dan bisa membuat kulit senantiasa awet muda.

Ayam merupakan unggas yang mudah didapat dan diolah menjadi berbagai jenis masakan. Baik di Indonesia maupun di luar negeri, makanan berbahan dasar ayam bisa ditemukan di mana-mana dengan proses memasak yang berbeda.

Bagian yang dikonsumsi pun tak hanya bagian daging, bahkan sampai ke kaki atau biasa disebut ceker. Selain lezat, ceker pun bergizi.

Menurut Dudung Angkasa, S.Gz M.Gz, Ketua Bidang Riset Ikatan Sarjana Gizi Indonesia (ISAGI), ceker memiliki nutrisi yang baik bagi kesehatan. Protein dalam ceker tidak kalah tinggi jika dibandingkan dengan bagian tubuh ayam yang lain.

Dudung mengatakan bahwa ceker bisa dikonsumsi dua kali sehari untuk memenuhi kebutuhan protein dalam tubuh. Selain itu ceker ayam dapat mendukung kesehatan kulit. Sebab, kaki ayam ini kaya akan kolagen yang berfungsi menjaga elastisitas kulit.

Ceker juga kaya akan protein dan kalsium yang dapat memberikan manfaat bagi tubuh seperti membantu regenerasi saraf, otot dan tulang. Bahkan, nutrisi tersebut dapat membantu menyembuhkan luka.



Untuk membantu Anda menjaga kesehatan gusi, ceker bisa jadi pilihan. Sebab dalam ceker, terdapat jaringan ikat dan tulang rawan, yang bisa berubah menjadi gel karena mengandung kolagen, asam amino, dan beberapa zat gelatin. Zat tersebut akan meningkatkan kesehatan gusi.

Tak hanya itu, ceker mengandung berbagai mineral seperti seng, tembaga, magnesium, kalsium dan fosfor untuk membangun kesehatan dan mengatasi berbagai penyakit.

Bahaya Ceker

Meski banyak manfaat dari ceker, tetaplah berhati-hati dalam mengonsumsinya. Sebab dalam 100 gram ceker, terdapat lemak jenuh sebesar 3,9 gram atau setara dengan 20 persen kebutuhan lemak jenuh per hari orang dewasa pada umumnya.

Selain itu, 100 gram ceker ayam juga mengandung kolesterol sebanyak 84 mg atau sebesar 28 persen dari kebutuhan kolesterol per hari orang dewasa pada umumnya.

Ceker ditutupi kulit berlemak yang menjadikan rasanya lezat dan kulit tersebut mengandung lemak jenuh yang tinggi. Kandungan lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.

Semakin tinggi, kadar kolesterol dapat menyumbat pembuluh darah yang mengalirkan darah ke otot jantung.

Selain itu ancaman atau bahaya makan ceker lebih beresiko dialami wanitan. Ceker bisa mengakibatkan terjangkit Endometriosis atau sering disebut juga kista coklat.

Kenapa? Seorang dokter Ginekolog di Tiongkok, yang pernah menangani pengobatan artis penyanyi Taiwan, Xia Yi, yang menderita penyakit serupa, mengatakan bahwa hal ini diakibarkan oleh banyaknya growth-hormone atau hormon pertumbuhan dan antibiotik pada bagian tersebut.



“Ayam-ayam yang dijual di pasaran dan dikonsumsi orang banyak sekarang adalah ayam-ayam peternakan modern. Bukan lagi ayam yang hidup di alam bebas atau diternak dengan cara tradisioal (ayam kampung). Ayam peternakan tumbuh dengan bantuan zat kimia,” ujarnya

Zat-zat kimia ini selalu disuntikkan pada bagian kaki dan sayap ayam, dan “ekstraknya” menumpuk di sana. Maka semakin sering Anda mengkonsumsi ceker, maka zat tersebut akan berpindah ke tubuh Anda.

Bagi perempuan, zat menjadi lebih reaktif karena akan menambah sekresi hormon, yang kemudian akan terakumulasi menjadi racun, yakni karsinogen. Selain kista coklat, penyakit lain yang potensial menjangkiti adalah Kanker Rahim, Kanker Cervix, dan Kanker Payudara.

Sumber: Beritagar


Share :
close