Di Ruang Persalinan Suaminya Berkata “Dokter, Kami Tak Mau Anak Itu”, Tak Disangka “Alasan Dibaliknya” Bisa Bikin Kamu Tersentuh!



Selama Risma hamil ia selalu dimanjakan layaknya istri yang tengah hamil. Sang suami yang rutih saat pulang kerja selalu menemani istrinya tak jarang ia pun mengajak jalan-jalan dan memberi makanan yang lezat dan bergizi. Anak yang berada di dalam rahim Risma tentunya sangat di nanti-nanti oleh pasangan ini.

Hingga suatu pagi, air ketuban Rimsa pecah, ia pun berteriak untuk memanggil suaminya. Tak lama mereka pergi ke rumah sakit. Setibanya disana Risma berjalan dengan tergopoh-gopoh dan membuat para perawat kaget. Pasalnya ibu hamil tak pernah ada yang seperti itu. Parahnya sepanjang lantai yang dilalui Risma penuh dengan darah bercucuran.

Ternyata saat sudah berada di ruang persalinan, mulut rahim sudah terbuka sebesar 2 cm. Karena bermasalah seorang dokter menyarankan untuk dilakukan induksi karena air ketuban pecah. Selain itu jika terlalu lama maka janin akan berada dalam kondisi bahaya. Kontraksi semakin kuat tak lama setelah suntikan oksitosin.



Disaat yang berat tersebut sang suami tak henti menggenggam tangan dan berada di samping Risma, apa yang suaminya lihat begitu memilukan. Risma pun merasa kesakitan tapi ia ingat bahwa jika bayinya keluar maka kebahagiaan yang akan mereka peroleh.
Rasa nyeri yang tak tertahankan membuat dena tak henti berteriak dan tentnunya darah segar terus mengucur di kedua kakinya. Risma yang hilang kesadaran dan tak mendengar apapun terus teriak.

Tak disangka, sang suami tiba-tiba berlutut di depan dokter dan berteriak:

“Dok kucuran darah istriku terlalu banyak, tong berikan cairan infus atau apapun untuk membuatnya merasa baik, kami tidak mau anak itu lagi”

Dokter dan perawat seketika kaget saat mendengar ucapan sang suami. Risma yang mendengar ucapan sang suami berkatan “tak apa-apa aku tak apa-apa tunggulah sebentar lagi saja”



Untuk pertama kalinya mata sang dokter dan perawat merasa akan meneteskan air mata, mereka sangat menyadari bahwa suami yang sedang berlutut ini sangatlah menyayangi istrinya.

Akhirnya Risma dibawa ke ruang persalinan dan berhasil melahirkan seorang anak perempuan. Dokterpun yang pertama kali mengalami hal seperti itu langsung menjelaskan tentang proses persalinan pada suami Risma.

Akhirnya saat mereka bertemu sang suami berkata bahwa “cukup satu anak perempuan ini saja seumur hidup, tidak perlu menambah lagi”



Dia mengatakan hal tersebut karena tak tega melihat penderitaan sang istri yang begitu ia cintai dan tak ingin sekali lagi melihat sang istri mengalami kesakitan luar biasa seperti di ruangan tadi.

Sumber: Erabaru


Share :

BACA JUGA :

close