Seorang pria membawa pisau dan senapan melepaskan tembakan ke arah jemaat di gereja Ortodoks di Kizlyar, Dagestan, Rusia, Minggu (18/2/2018).
Aksinya tersebut menewaskan lima orang dan melukai beberapa lainnya. Para jemaat berupaya untuk mencegah bertambahnya korban dengan menutup pintu gereja dan menghentikan aksi penyerang dari dalam gereja.
Kemudian, pelaku penyerangan ditembak mati oleh pasukan keamanan. Penyerang diidentifikasi berusia 22 tahun yang juga berasal dari Dagestan.
The New York Times melaporkan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah ( ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan di gereja itu melalui pengumuman di kantor berita Amaq.
Juru bicara kementerian kesehatan Rusia Zalina Mourtazalieva mengatakan, empat perempuan tewas di lokasi kejadian dan korban jiwa lainnya meninggal di rumah sakit.
Dua petugas polisi, termasuk lima orang yang terluka dalam serangan tersebut.
Pastor Pavel yang sedang memimpin misa mengatakan peristiwa terjadi setelah misa selesai.
"Kami telah menyelesaikan misa dan mulai meninggalkan gereja. Kemudian seorang pria berjenggot berlari ke arah gereja," katanya.
Dilansir dari Fox News, seorang saksi penembakan mengatakan, penyerang menargetkan jemaat yang meninggalkan gereja, namun banyak yang berlindung di dalam gereja.
"Ada banyak orang disana, ibu dengan anak kecil, orang tua. Saya percaya Tuhan menyelamatkan kami," kata saksi mata bernama Oksana.
Pihak berwenang belum mengungkapkan motivasi penyerangan.
Tidak lama setelah peristiwa itu, video yang beredar di aplikasi percakapan menunjukkan penyerang tersebut duduk di depan bendera ISIS dengan wajah yang ditutupi masker ski.
Pistol dan pisau panjang bersandar di dinding di belakangnya. Kedua senjata itu kemungkinan digunakan dalam penyerangan di gereja.
Namun, keaslian video belum dapat dikonfirmasi secara independen.
Sumber: tribunnews.com
Share :