Wanita Wajib Tahu!! Celana Dalam Kamu "Sering Basah"?? Ternyata Banyak Rahasia Dibalik Cairan "Ini" !! Jangan Sampai Menesal...



Wanita tiap bulan kedatangan `tamu` (menstruasi). Namun, sebelum atau sesudahnya biasanya disertai dengan keputihan. Dari cairan yang keluar dari vagina itu bisa memberitahukan ke Anda apakah itu normal atau tidak.

Carol Livoti, MD, seorang Obgyn dari Lenox Hill Hospital di New York mengatakan, akan menjelaskan jenis-jenis keputihan yang sering dialami wanita seperti dikutip Cosmopolitan, Senin (3/6/2013):

1. Bening

Mukosa elastis menyerupai putih telur yang mentah ini sebenarnya normal. Cairan seperti ini akan terlihat di awal siklus Anda sampai ovulasi. Ini lengket dan membantu menarik sperma ke dalam rahim Anda.

2. Putih susu

Sekali lagi, jenis cairan ini benar-benar sehat. Dari tengah hingga ke akhir siklus bulanan, cairan menjadi seperti krim, sebagai akibat dari pelepasan progesteron.

Kualitas yang tebal bisa menghalangi leher rahim Anda menjebak sperma di dalam. Jika Anda minum pil, cairan Anda bakal berbentuk krim sepanjang waktu.

3. Seperti keju cottage

Cairan putih yang berbentuk gumpalan bisa menunjukkan ada infeksi jamur. Karena jamur suka dengan yang hangat-hangat, gelap, lingkungan yang lembab, dan apapun yang membuat zona V Anda berkeringat.

Jika Anda rentan mengalami infeksi jamur, hindari mengenakan celana ketat sintetis dan legging, berolahraga tanpa mandi setelahnya, dan meninggalkan baju renang basah selama berjam-jam. Antibiotik juga bisa menjadi pemicu karena bisa membunuh bakteri yang baik di dalam vagina yang membuat ragi, konsumsi probiotik untuk membalikkan efeknya.

4. Ada darah di dalamnya

Bercak antara periode menstruasi sangat umum ketika Anda minum pil KB. Ada cairan cokelat setelah periode Anda. Ini disebabkan darah kering.

Jika di keputihan ada darahnya, jangan khawatir. Jika itu terus-menerus kunjungi dokter kandungan Anda agar bisa memilih kontrasepsi lain. Selain itu dokter juga bisa melihat kemungkinan polip, fibroid, peradangan serviks dan infeksi.

Jika Anda tak minum pil, coba cek siapa tahu Anda meninggalkan tampon. Kemudian telepon dokter untuk mengetes kondisi Anda.

5. Cairan kuning

Selain tak berbau, apakah Miss V Anda gatal, sakit, atau bau tak sedap? Jika iya, konsultasilah dengan dokter kandungan. Ini bisa karena gonore, klamidia, atau infeksi panggul.

Catatan, warna yang Anda lihat pada pakaian dalam Anda belum tentu warna cairan Anda karena teroksidasi dan berubah warna karena udara. Jika celana Anda terlihat kuning tapi cairan jernih atau seperti susu, jangan panik.

6. Hijau keabu-abuan dan berbusa

Selain cairan yang terlihat aneh, bakteri vaginosis bisa disertai bau amis dan sensasi terbakar. Ini umum, infeksi ringan mudah diobati dengan krim resep atau pil. Meskipun Anda tak nyaman, Anda akan merasa lebih baik dalam beberapa hari.

7. Ini lebih tebal dibanding normal

Cairan yang berlebihan merupakan efek samping dari IUD, iritasi vagina bisa menghasilkan cairan lebih banyak.

Jika zona Miss V gatal, mungkin karena infeksi jamur. Penyebab umum lainnya dari cairan tebal adalah kehamilan. Jumlah cairan Anda bervariasi dari bulan ke bulan, tergantung pada keseimbangan hormon.

8. Seperti air

Cairan yang encer menunjukkan infeksi herpes yang disebabkan luka terbuka di dalam vagina. Anda mungkin merasa tidak nyaman dan cairan lebih banyak dari biasanya.


Share :
close