Viral Tujuh - Jodoh adalah pasang hidup manusia di dunia. Setiap manusia memiliki jodohnya masing-masing dan tidak akan tertukar karena Allah langsung yang akan memastikan kita berpasangan dengan jodoh yang telah dipersiapkan oleh-Nya.
Namun demikian, untuk mendapatkan jodoh yang baik,kita juga harus mengupayakannya dengan cara berdoa dan beriktiar kepada Allah subhana hua ta’ala. Karena jodoh adalah cerminan diri kita yang juga sekaligus sebagai pelengkap serta penyempurna kehidupan kita.
Jika kita berusaha memperbaiki diri untuk mendapatkan jodoh yang baik maka jodoh kita yang entah siapa dan ada dimana juga akan memperbaiki dirinya melalui pertolongan dari Allah sehingga suatu saat nanti kita akan dipertemukan dalam kondisi diri yang baik dan sangat layak untuk menjadi pendamping hidup kita nanti.
Memang sih ada yang bilsang kalau jodoh itu gak akan kemana tapi kalau kita tidak ikhtiar jodoh juga akan sulit ditemukan. Mungkin ada yang sudah mencoba beberapa cara untuk mendapatkan jodoh, entah itu melalui ta’aruf atau yang lainnya.
Jika semua itu belum juga mendatangkan jodoh kamu, sudah saatnya kamu pasrahkan sama Allah dan minta dengan doa cepat dapat jodoh kemudian menikah.
Sesungguhnya Allah sangat suka sama orang-orang yang sering berdoa, apalagi mengenai jodoh, tentunya niat baik itu harus cepat direalisasikan. Namun jika doa minta dalam jodoh dalam islam ini belum dikabulkan, sebaiknya tetap bersabar dan terus berdoa.
Sebab mungkin saja Allah akan mengabulkan doa kita cepat atau lambat, bisa besok , 1 bulan bahkan hingga tahunan, jadi doa minta jodoh itu jangan maksa.
Doa Mendapat Jodoh Terbaik yang Diajarkan oleh Rasulullah
doa adalah ikhtiar utama
Ada kisah seseorang. Beberapa waktu setelah membaca doa ini, ia mendapat jodoh terbaik. Tak hanya jodoh terbaik di kotanya, ia mendapat jodoh terbaik di dunia dan akhirat. Bagaimana tidak, jodoh itu tak lain adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Wanita itu adalah sahabiyah yang mulia, Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha. Awalnya ia mendapat musibah. Suaminya, Abu Salamah, meninggal dunia.
Ummu Salamah ingat, Rasulullah pernah mengajarkan doa saat ditimpa musibah. Ia pun kemudian mengamalkan doa tersebut.
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا
Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami akan kembali. Ya Allah, berilah pahala pada musibah yang menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik. (HR. Muslim)
Tentu doa ini tak hanya diucapkan, namun hati dan jiwanya juga mengamalkan apa yang terkandung dalam doa. Jiwanya ridha dengan ketentuan Allah. Hatinya bersabar atas musibah seraya berharap pahala.
Namun, ada satu pertanyaan yang terlintas dalam benaknya. “Di manakah aku akan mendapat laki-laki yang lebih baik daripada Abu Salamah?”
Pertanyaan yang mengganjal itu tidak sampai mengurangi keyakinannya akan janji Allah. Dan kejutan besar ia alami ketika masa iddahnya habis.
Rasulullah bertamu. Beliau meminta izin masuk rumah, Ummu Salamah pun mengijinkan. Ternyata Rasulullah melamar Ummu Salamah.
“Wahai Rasulullah, apakah gerangan yang engkau lihat dariku? Aku ini perempuan pencemburu. Aku takut engkau melihat sesuatu yang tidak kau sukai pada diriku lalu Allah akan mengazabku. Aku juga telah berumur dan memiliki keluarga banyak,”
Demikian Ummu Salamah menuturkan kondisinya. Tentu ia takkan menolak Rasulullah. Namun ia khawatir kondisi-kondisi itu berdampak negatif jika tak ia utarakan.
“Mengenai cemburu, semoga Allah menghilangkannya darimu. Mengenai umur, sesungguhnya aku telah merasakan apa yang engkau rasakan. Sedangkan mengenai keluarga, keluargamu keluargaku juga.”
Mendengar jawaban Rasulullah, Ummu Salamah pun sangat bahagia. Akhirnya keduanya menikah. Ia menjadi istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
“Sungguh Allah telah menggantikan Abu Salamah dengan orang yang lebih baik yakni Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,” ujar Ummu Salamah.
Demikianlah Allah memenuhi janji-Nya. Dan janji itu bukan hanya berlaku untuk Ummu Salamah dan para sahabat-sahabiyah.
Siapapun mukmin yang tertimpa musibah, lalu membaca doa itu dengan penuh keyakinan, ia akan mendapat pahala dan ganti yang lebih baik dari apa yang hilang darinya akibat musibah tersebut. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]
Namun demikian, untuk mendapatkan jodoh yang baik,kita juga harus mengupayakannya dengan cara berdoa dan beriktiar kepada Allah subhana hua ta’ala. Karena jodoh adalah cerminan diri kita yang juga sekaligus sebagai pelengkap serta penyempurna kehidupan kita.
Jika kita berusaha memperbaiki diri untuk mendapatkan jodoh yang baik maka jodoh kita yang entah siapa dan ada dimana juga akan memperbaiki dirinya melalui pertolongan dari Allah sehingga suatu saat nanti kita akan dipertemukan dalam kondisi diri yang baik dan sangat layak untuk menjadi pendamping hidup kita nanti.
Memang sih ada yang bilsang kalau jodoh itu gak akan kemana tapi kalau kita tidak ikhtiar jodoh juga akan sulit ditemukan. Mungkin ada yang sudah mencoba beberapa cara untuk mendapatkan jodoh, entah itu melalui ta’aruf atau yang lainnya.
Jika semua itu belum juga mendatangkan jodoh kamu, sudah saatnya kamu pasrahkan sama Allah dan minta dengan doa cepat dapat jodoh kemudian menikah.
Sesungguhnya Allah sangat suka sama orang-orang yang sering berdoa, apalagi mengenai jodoh, tentunya niat baik itu harus cepat direalisasikan. Namun jika doa minta dalam jodoh dalam islam ini belum dikabulkan, sebaiknya tetap bersabar dan terus berdoa.
Sebab mungkin saja Allah akan mengabulkan doa kita cepat atau lambat, bisa besok , 1 bulan bahkan hingga tahunan, jadi doa minta jodoh itu jangan maksa.
Doa Mendapat Jodoh Terbaik yang Diajarkan oleh Rasulullah
doa adalah ikhtiar utama
Ada kisah seseorang. Beberapa waktu setelah membaca doa ini, ia mendapat jodoh terbaik. Tak hanya jodoh terbaik di kotanya, ia mendapat jodoh terbaik di dunia dan akhirat. Bagaimana tidak, jodoh itu tak lain adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Wanita itu adalah sahabiyah yang mulia, Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha. Awalnya ia mendapat musibah. Suaminya, Abu Salamah, meninggal dunia.
Ummu Salamah ingat, Rasulullah pernah mengajarkan doa saat ditimpa musibah. Ia pun kemudian mengamalkan doa tersebut.
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا
Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami akan kembali. Ya Allah, berilah pahala pada musibah yang menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik. (HR. Muslim)
Tentu doa ini tak hanya diucapkan, namun hati dan jiwanya juga mengamalkan apa yang terkandung dalam doa. Jiwanya ridha dengan ketentuan Allah. Hatinya bersabar atas musibah seraya berharap pahala.
Namun, ada satu pertanyaan yang terlintas dalam benaknya. “Di manakah aku akan mendapat laki-laki yang lebih baik daripada Abu Salamah?”
Pertanyaan yang mengganjal itu tidak sampai mengurangi keyakinannya akan janji Allah. Dan kejutan besar ia alami ketika masa iddahnya habis.
Rasulullah bertamu. Beliau meminta izin masuk rumah, Ummu Salamah pun mengijinkan. Ternyata Rasulullah melamar Ummu Salamah.
“Wahai Rasulullah, apakah gerangan yang engkau lihat dariku? Aku ini perempuan pencemburu. Aku takut engkau melihat sesuatu yang tidak kau sukai pada diriku lalu Allah akan mengazabku. Aku juga telah berumur dan memiliki keluarga banyak,”
Demikian Ummu Salamah menuturkan kondisinya. Tentu ia takkan menolak Rasulullah. Namun ia khawatir kondisi-kondisi itu berdampak negatif jika tak ia utarakan.
“Mengenai cemburu, semoga Allah menghilangkannya darimu. Mengenai umur, sesungguhnya aku telah merasakan apa yang engkau rasakan. Sedangkan mengenai keluarga, keluargamu keluargaku juga.”
Mendengar jawaban Rasulullah, Ummu Salamah pun sangat bahagia. Akhirnya keduanya menikah. Ia menjadi istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
“Sungguh Allah telah menggantikan Abu Salamah dengan orang yang lebih baik yakni Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,” ujar Ummu Salamah.
Demikianlah Allah memenuhi janji-Nya. Dan janji itu bukan hanya berlaku untuk Ummu Salamah dan para sahabat-sahabiyah.
Siapapun mukmin yang tertimpa musibah, lalu membaca doa itu dengan penuh keyakinan, ia akan mendapat pahala dan ganti yang lebih baik dari apa yang hilang darinya akibat musibah tersebut. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]
Share :


